PENGARUH MEDITASI TERHADAP
KUALITAS HIDUP LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI UNIT REHABILITASI SOSIAL
WENING WARDOYO UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
Pendahuluan
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai “silent killer” atau
tidak menunjukkan tanda dan gejala (O’Hara, 2006). Hipertensi merupakan salah
satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat Indonesia maupun negara-negara di dunia (Profil Kesehatan Indonesia,
2005). Hipertensi merupakan suatu kondisi penyakit kronis yang menyebabkan
stress (stressful). Stres emosional atau mental bias menurunkan kualitas
hidup seseorang, selain itu dengan stress mental (psikososial) dapat
meningkatkan tekanan darah (Jaret, 2008). Terapi komplementer bersifat pengobatan
alami untuk menangani penyebab penyakit dan memacu tubuh sendiri untuk
menyembuhkan penyakitnya, berbeda dengan pengobatan kedokteran. Terapi
komplementer antara lain terapi herbal, relaksasi: relaksasi progresif dan,
latihan nafas, meditasi (Cushman and Hoffman, 2004; Vitahealth, 2006; Xu Yu,
2004;). Meditasi merupakan suatu kondisi yang rileks untuk konsentrasi pada
kejadian realitas yang sedang berlangsung, atau suatu kondisi yang pikiran
bebas dari segala macam pikiran, atau suatu kondisi yang bebas dari semua yang
melelahkan dan berfokus pada Tuhan atau suatu konsentrasi yang tinggi. Meditasi
dapat menenangkan otak dan memperbaiki (memulihkan tubuh), meditasi yang
dilakukan secara teratur dapat digunakan untuk menurunkan stres, depresi dan (Dorbyk,
2007; Glickman, 2007; Vitahealth, 2006). Salah satu pilihannya yaitu terapi
meditasi (Kavya, 2003; O’Hara, 2006). Meditasi telah berhasil digunakan dalam perawatan
dan pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, stroke.
Tujuan
penelitian
Untuk
menganalisa pengaruh meditasi terhadap kualitas hidup lansia yang menderita
hipertensi di unit rehabialitasi social wening wardoyo ungaran kabupaten
Semarang.
Metode penelitian
Penelitian
ini menggunakan rancangan quasy eksperiment dengan metode pre and post
test with control group, artinya pengumpulan data dilakukan sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling
yaitu pengambilan sampel secara acak sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.
Jumlah lansia yang tinggal di URS Wening Wardoyo Kabupaten Semarang adalah
sebanyak 100 orang, ada 87 orang yang mengalami hipertensi. Peneliti
selanjutnya menggunakan besar sampel sebesar 18 responden ditambah 10 % sampel
cadangan sehingga menjadi 20 responden untuk masing-masing kelompok intervensi
dan kelompok kontrol. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah analisis univariat yang mendeskripsikan distribusi frekuensi pada
variabel kualitas hidup sebelum dan setelah mendapatkan terapi meditasi.
Analisis bivariat adalah analisis untuk menguji pengaruh antara variable
dependent dengan variable independet. Yaitu menguji pengaruh meditasi terhadap
kualitas hidup lansia yang menderita hipertensi. Pengujian variabel dilakukan
dengan menggunakan uji kai kuadrat.
ANALISIS DENGAN
FORMAT PICOT
1.
POPULASI
dan SAMPEL
Populasi
: lansia yang tinggal di URS Wening Wardoyo Kabupaten Semarang
Sampel
: 20 responden untuk masing-masing kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
2.
INTERVENSI
Penelitian ini menggunakan rancangan
quasy eksperiment dengan metode pre and post test with control group, artinya
pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak
sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.
3.
COMPARASION
Pembanding pada jurnal ini adalah
kelompok control diberikan pendidikan kesehatan tentang pengelolaan hipertensi.
4.
OUT
CAME
Berdasarkan hasil penelitian sebagian
besar memiliki kualitas hidup cukup yaitu sebanyak 33 responden (82,5%).
Kualitas hidup yang cukup pada pasien dapat dilihat pada sebaran hasil
kuesioner bahwa sebagian besar responden merasa sangat membutuhkan terapi medis
untuk menunjang aktifitas sehari-harinya, responden merasakan sakit sehingga
berkaibat pada kegiatan sehari-harinya dan responden juga mengaku kurang puas
terhadap hubungan seksual. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Ibrahim (2009) bahwa penelitiannya menunjukkan dari 91 pasien lansia, 52 pasien
(57,2%) mempersepsikan kualitas hidupnya pada tingkat rendah dan 39 pasien
lainnya (42,9%) pada tingkat tinggi. Kualitas hidup adalah jarak antara harapan
dan pengalaman pasien (Shafipour, 2010).
5.
TIME
Dalam jurnal ini
tidak ditunjukkan kapan penelitian dilakukan.
MANFAAT DAN KEKURANGAN
1. Manfaat
Bisa
mengetahui pengaruh meditasi terhadap kualitas hidup lansia yang menderita
hipertensi di unit rehabilitasi social wening wardoyo umgaran kabupaten
Semarang
2. Kekurangan
Tidak terdapat
waktu penelitian dalam jurnal.
SIMPULAN DAN SARAN
1.
Simpulan
Meditasi
yang dilakukan secara rutin dan bertahap dapat meningkatkan kualitas hidup pada
lansia yang menderita hipetensi. Hipertensi dapat dikendalikan dengan melakukan
latihan pernapasan secara teratur dengan cara latihan melakukan konsentrasi.
2.
Saran
Seharusnya penanganan hipertensi pada lansia selain
dngan terapi pengobatan juga harus dengan meditasi terhadap kualitas lingkungan
hidup.
bagaimana dengan solusinya ?
BalasHapusSaran sebaiknya dari pola makanan dan lingkungan juga harus di masuk kan kedalam pengisian respoden yg uji setidak nya dalam 100 respoden kita ambil 20 respoden pola yg di konsumsi🙏
BalasHapus