Selasa, 16 Desember 2014

Telaah Jurnal Hipertensi Format PICOT



PENGARUH MEDITASI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI UNIT REHABILITASI SOSIAL WENING WARDOYO UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

Pendahuluan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai “silent killer” atau tidak menunjukkan tanda dan gejala (O’Hara, 2006). Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat Indonesia maupun negara-negara di dunia (Profil Kesehatan Indonesia, 2005). Hipertensi merupakan suatu kondisi penyakit kronis yang menyebabkan stress (stressful). Stres emosional atau mental bias menurunkan kualitas hidup seseorang, selain itu dengan stress mental (psikososial) dapat meningkatkan tekanan darah (Jaret, 2008). Terapi komplementer bersifat pengobatan alami untuk menangani penyebab penyakit dan memacu tubuh sendiri untuk menyembuhkan penyakitnya, berbeda dengan pengobatan kedokteran. Terapi komplementer antara lain terapi herbal, relaksasi: relaksasi progresif dan, latihan nafas, meditasi (Cushman and Hoffman, 2004; Vitahealth, 2006; Xu Yu, 2004;). Meditasi merupakan suatu kondisi yang rileks untuk konsentrasi pada kejadian realitas yang sedang berlangsung, atau suatu kondisi yang pikiran bebas dari segala macam pikiran, atau suatu kondisi yang bebas dari semua yang melelahkan dan berfokus pada Tuhan atau suatu konsentrasi yang tinggi. Meditasi dapat menenangkan otak dan memperbaiki (memulihkan tubuh), meditasi yang dilakukan secara teratur dapat digunakan untuk menurunkan stres, depresi dan (Dorbyk, 2007; Glickman, 2007; Vitahealth, 2006). Salah satu pilihannya yaitu terapi meditasi (Kavya, 2003; O’Hara, 2006). Meditasi telah berhasil digunakan dalam perawatan dan pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, stroke.

Tujuan penelitian
Untuk menganalisa pengaruh meditasi terhadap kualitas hidup lansia yang menderita hipertensi di unit rehabialitasi social wening wardoyo ungaran kabupaten Semarang.




Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan quasy eksperiment dengan metode pre and post test with control group, artinya pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sampai dengan jumlah sampel terpenuhi. Jumlah lansia yang tinggal di URS Wening Wardoyo Kabupaten Semarang adalah sebanyak 100 orang, ada 87 orang yang mengalami hipertensi. Peneliti selanjutnya menggunakan besar sampel sebesar 18 responden ditambah 10 % sampel cadangan sehingga menjadi 20 responden untuk masing-masing kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat yang mendeskripsikan distribusi frekuensi pada variabel kualitas hidup sebelum dan setelah mendapatkan terapi meditasi. Analisis bivariat adalah analisis untuk menguji pengaruh antara variable dependent dengan variable independet. Yaitu menguji pengaruh meditasi terhadap kualitas hidup lansia yang menderita hipertensi. Pengujian variabel dilakukan dengan menggunakan uji kai kuadrat.

ANALISIS DENGAN FORMAT PICOT
1.      POPULASI dan SAMPEL
Populasi : lansia yang tinggal di URS Wening Wardoyo Kabupaten Semarang
Sampel : 20 responden untuk masing-masing kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
2.      INTERVENSI
Penelitian ini menggunakan rancangan quasy eksperiment dengan metode pre and post test with control group, artinya pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.





3.      COMPARASION
Pembanding pada jurnal ini adalah kelompok control diberikan pendidikan kesehatan tentang pengelolaan hipertensi.
4.      OUT CAME
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar memiliki kualitas hidup cukup yaitu sebanyak 33 responden (82,5%). Kualitas hidup yang cukup pada pasien dapat dilihat pada sebaran hasil kuesioner bahwa sebagian besar responden merasa sangat membutuhkan terapi medis untuk menunjang aktifitas sehari-harinya, responden merasakan sakit sehingga berkaibat pada kegiatan sehari-harinya dan responden juga mengaku kurang puas terhadap hubungan seksual. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ibrahim (2009) bahwa penelitiannya menunjukkan dari 91 pasien lansia, 52 pasien (57,2%) mempersepsikan kualitas hidupnya pada tingkat rendah dan 39 pasien lainnya (42,9%) pada tingkat tinggi. Kualitas hidup adalah jarak antara harapan dan pengalaman pasien (Shafipour, 2010).
5.      TIME
Dalam jurnal ini tidak ditunjukkan kapan penelitian dilakukan.

MANFAAT DAN KEKURANGAN
1.      Manfaat
Bisa mengetahui pengaruh meditasi terhadap kualitas hidup lansia yang menderita hipertensi di unit rehabilitasi social wening wardoyo umgaran kabupaten Semarang
2.      Kekurangan
Tidak terdapat waktu penelitian dalam jurnal.

SIMPULAN DAN SARAN
1.      Simpulan
Meditasi yang dilakukan secara rutin dan bertahap dapat meningkatkan kualitas hidup pada lansia yang menderita hipetensi. Hipertensi dapat dikendalikan dengan melakukan latihan pernapasan secara teratur dengan cara latihan melakukan konsentrasi.

2.      Saran
Seharusnya penanganan hipertensi pada lansia selain dngan terapi pengobatan juga harus dengan meditasi terhadap kualitas lingkungan hidup.

2 komentar:

  1. Saran sebaiknya dari pola makanan dan lingkungan juga harus di masuk kan kedalam pengisian respoden yg uji setidak nya dalam 100 respoden kita ambil 20 respoden pola yg di konsumsi🙏

    BalasHapus